STRUKTUR NASKAH
“MANUSIA BARU”
·        
ALUR
Drama manusia baru merupakan drama yang memiliki alur
konvensional, yaitu introduksi, klimaks, resolusi. Dalam naskah ini introduksi
adalah ketika pembahasan tentang pabrik, dan mulai dimunculkannya tema konflik,
yaitu tentang tuntutan kaum buruh. Kemudian peristiwa bergulir, konflik
memuncak ketika surendranath das bersikeras mempertahankan tuntutan kaum buruh,
sedangkan para pemiik pabrik uga bersikeras untuk menolak semua permintaan kaum
buruh. Ditambah lagi kedekatan hubungan Surendranath Das dengan Saraswati. Konflik
perlahan menurun dan menemui penyelesaian ketika akhirnya para pemilik pabrik
mengabulkan tuntutan kaum buruh lalu diakhiri dengan pengakuan Saraswati akan
cintanya terhadap Das kepada orang tua dan tunangannnya, serta keputusan
Saraswati untuk pergi menyusul Das dan segala ide dan pemikirannya tentang
“manusia baru”. 
·        
PENOKOHAN
& DIALOG
Di dalam naskah “manusia baru” penokohan dijelaskan
meski secara tesirat dalam dialog dengan menguraikan struktur 3 dimensi tokoh
(psikologis, sosiologis, fisiologis (fisiologis tidak dijelaskan detil)). Karakter
masing masing tokoh juga jelas terbaca dalam dialog-dialog yang ada di dalam
naskah “manusia baru” tersebut. 
·        
SETTING
Di dalam naskah drama “manusia baru” setting tempat
dijelaskan di awal, yaitu di Madras, India. Lalu di detiap awal babak sudah
dijelaskan tempatnya, berikut benda-benda yang terdapat di dalamnya. Semuanya
dijelaskan, seperti naskah konvensiona pada 
umumnya.
Tentang latar waktu, naskah ini menceritakan tetang
kehidupan masyarakat india modern (pada waktu itu, sekitar tahun 70’an).
Tentang kostum, juga dijelaskan bahwa sebagian memakai kain india, dan sebagian
lagi menggunakan pakaian eropa. 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar