Kamis, 03 Mei 2012

ANALISIS NASKAH “MANUSIA BARU”


STRUKTUR NASKAH “MANUSIA BARU”
·         ALUR
Drama manusia baru merupakan drama yang memiliki alur konvensional, yaitu introduksi, klimaks, resolusi. Dalam naskah ini introduksi adalah ketika pembahasan tentang pabrik, dan mulai dimunculkannya tema konflik, yaitu tentang tuntutan kaum buruh. Kemudian peristiwa bergulir, konflik memuncak ketika surendranath das bersikeras mempertahankan tuntutan kaum buruh, sedangkan para pemiik pabrik uga bersikeras untuk menolak semua permintaan kaum buruh. Ditambah lagi kedekatan hubungan Surendranath Das dengan Saraswati. Konflik perlahan menurun dan menemui penyelesaian ketika akhirnya para pemilik pabrik mengabulkan tuntutan kaum buruh lalu diakhiri dengan pengakuan Saraswati akan cintanya terhadap Das kepada orang tua dan tunangannnya, serta keputusan Saraswati untuk pergi menyusul Das dan segala ide dan pemikirannya tentang “manusia baru”.
·         PENOKOHAN & DIALOG

Di dalam naskah “manusia baru” penokohan dijelaskan meski secara tesirat dalam dialog dengan menguraikan struktur 3 dimensi tokoh (psikologis, sosiologis, fisiologis (fisiologis tidak dijelaskan detil)). Karakter masing masing tokoh juga jelas terbaca dalam dialog-dialog yang ada di dalam naskah “manusia baru” tersebut.

·         SETTING
Di dalam naskah drama “manusia baru” setting tempat dijelaskan di awal, yaitu di Madras, India. Lalu di detiap awal babak sudah dijelaskan tempatnya, berikut benda-benda yang terdapat di dalamnya. Semuanya dijelaskan, seperti naskah konvensiona pada  umumnya.
Tentang latar waktu, naskah ini menceritakan tetang kehidupan masyarakat india modern (pada waktu itu, sekitar tahun 70’an). Tentang kostum, juga dijelaskan bahwa sebagian memakai kain india, dan sebagian lagi menggunakan pakaian eropa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar