Senin, 01 Agustus 2011

ANTIGONE


 Karya: Sophokles

Antigone adalah seorang gadis yang teguh pendiriannya. Putra oidipus dan Jocasta ini lebih memilih mati daripada mengikuti perintah raja yang juga pamannya sendiri untuk tidak menguburkan jenazah saudaranya, Polyneicies. Antigone merasa bahwa apa yang dititahkan sang raja mengingkari aturan dewata. Dia idak terima melihat kedua jenazah saudara kandungnya diperlakukan berbeda. Jenazah Eteocles, dimakamkan dengan upacara penghormatan lengkap sedangkan jenazah Polyneicies digeletakkan begitu saja dan dibiarkan menjadi santapan burung burung gagak dan serigala. Jenazah keduanya diperlakukan berbeda karena Eteocles dan Polyneicies berperang memperebutkan tahta. Eteocles mempertahankan Negara, sedangkan Polyniceies menyerang. Sang raja menganggap seorang pengkhianat harus dihukum, sekalipun keponakannya sendiri.
Antigone secara sadar membangkang apa yang telah raja titahkan. Ia memilih mati daripada melanggar oerintah dewa untuk merawat jenazah yang juga saudara kandungnya. Sang raja marah dan hendak menjatuhi hukuman mati bagi antigone, yang merupakan calon menantunya sendiri. Putranya, Haemon tidak setuju dengan keputusan sang raja. Sedangkan ismene, saudari kandung antigone menghadap sang raja dan mengaku bahwa ia terlibat dan meminta agar trut serta dihukum mati bersama antigone namun antigone membantahnya pengakuan palsu saudarinya. Ia rela menjalani hukuman mati seorang diri.
Menjelang eksekusi Antigone, raja banyak mendapatkan kecama dari rakyat maupun keluarganya sendiri. Hingga kemudian Teirisias, seorang peramal datang menghadap raja untuk memperingatkan agar raja mengubah keputusannya karena dewa telah murka dan mengutuknya. Raja Creon ketakutan lalu mendatangi gua tempat Antgone disekap untuk menjalani hukuman matinya. Namun disana ia telah melhat Antigone bunuh diri dan melihat putranya, Haemon menagis memelk mayat antigone. Merasa sedih karena ditinggal mati tunangannya, Haemon menusukkan pedang ke jantungnya. Haemon tewas seketika. Raja Creon menangis dan membawa pulang mayat putranya. Ia mencari istrinya, Euridice. Namun ia menemukan mayat istrinya yang bunuh diri yang shock karena mendengar putranya meninggal. Raja Creon benar benar telah menerima kutukan dewata karena mengingkari aturan langit yang harus merawat dan menguburkan jenazah. Serta membunuh Antigone yang berusaha menyempurnakan pemakaman bagi jenazah saudaranya.


1 komentar:

  1. siapa yang menterjemahkan naskah Antigone ke dalam bahasa indonesia.? mohon bantuanya, kalau bisa ada referensi..

    BalasHapus