Kamis, 04 Agustus 2011

PENGGALI INTAN



KARYA: KIRDJOMULYO

Dua orang sahabat yang merantau ke Kalimantan tengah sebagai penggali intan, sandjojo dari Jogjakarta dan siswadi dari bandung. Konflik terjadi ketika siswadi hampir putus asa dengan usaha mereka, sedangkan Sandjojo masih berambisi untuk mendapatkan intan apalagi mengingat dendamnya atas hidupnya yang selama ini ia anggap gagal. Sandjojo semakin bersemangat untuk mencari intan ketika ia melihat Sarbini, teman rantaunya juga yang bau mendapat intan sehari sebelumnya. sandjojo bersikeras berangkat menggali intan malam hari meski siswadi melarangnya. Ia berkata bahwa usahanya ini pun untuk kebaikan bersama, ia akan membagi hasilnya nanti dengan siswadi. Siswadi bersikeras melarang Sandjojo karena ia mengkhawatirkan keselmatan Sandjojo, tap Sandjojo menganggap lain, ia merasa Siswadi berniat menghalangi cita citanya. Sampai akhirnya nasib berkata lain, Sandjojo akhirnya menemukan intan. Siswadi ikut senang dan mengingatkan rencana kepulangan mereka seperti janji Sandjoyo sebelumnya, bahwa mereka akan pulang ketika mendapat intan. Namun harta menggelapkan mata Sandjojo, ia membatalkan rencana mereka. Ia menyuruh siswadi pulang sendiri dan membangun rumah di desa untuknya agar Sunarsih, gadis yang ia kira menolaknya dulu kembali mengejarnya dan ia bisa balas dendam dengan menyakiti Sunarsih. Pertengaran kembali terjadi karena siswadi menolak rencana Sandjojo, ia tetap ingin agar mereka pulang bersama. Namun itu malah membuat Sandjojo naik pitam, ia bahkan membatalkan janjinya yang akan member siswadi bekal untuk pulang. Siswadi kehabisan kesabaran karena niat baiknya selalu mendapat tanggapan dari Sandjojo. Ia akhirnya berniat untuk pulang dan meninggalkan Sandjojo di Kalimantan beserta ambisi-ambisinya. Ketika teengah berkemas-kemas ia dikejutkan oleh ketukan pintu yang ternyata Sunarsih, gadis yang dulu menolah Sandjojo. Sunarsih menyusul ke Kalimantan karena kerinduannya dengan Sandjojo dan ingin menjelaskan kesalahpahaman diantara mereka dahulu. Ia hanya bercanda ketika mengatakan ingin memiliki suami yang kaya, namun hal tersebut ditangkat lain oleh Sandjojo. Sandjojo mengira Sunarsih telah menolaknya. Oleh sebab  itu ia merantau ke Kalimantan untuk mencari uang dan kelak akan balas dendam kepada Sunarsih. Namun Sandjojo gelap mata, ia sama sekali tak menerima penjelasan orang lain. Ia bahkan tak menggubris Sunarsih. Ia membiarkan Sunarsih jatuh di lumpur ketika mengejarnya sebagai salah satu bentuk balas dendamnya. Kisah ini berakhir dengan teriakan histeris Sandjojo karena kehilangan intan yang ada di saku celananya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar