Senin, 01 Agustus 2011

HEXAGONAL ABSURD




Sebuah ruangan kerja bersekat lengkap dengan meja, komputer, dan tumpukan kertas yang terlihat mencolok, satu satunya hal yang tidak rapi di ruangan itu. Diatas meja terdapat terlihat peralatan kantor serba merah dan terdapat satu foto sepasang kekasih yang berbahagia ukuran 4R juga dengan pigura merah. Ada suara musik mengalun perlahan, samar samar, dari komputer, lagu bahagia, tentang cinta. Seorang perempuan berusia 25 tahun duduk di kursi dengan serius. Badannya condong kearah meja. Sibuk menggambar sesuatu, lalu memindahkan dengan cepat kertas yang digambari itu ke sebelah kanan computer, mengambil lagi kertas baru di tumpukan sebelah kiri, menggambar sesuatu dengan cepat, lalu menumpuknya di sebelah kanan, begitu seterusnya…higga dia kelelahan. Meneruskan lagi menggambar sejenak, lalu benar-benar berhenti. Dia bersandar di kursi kerjanya sambil sedikit memutarnya, tanpa tujuan, hanya sebagai penanda kegelisahan. 

Aku mengenal definisi garis enam belas tahun yang lalu… mulai tergila-gila padanya tujuh tahun sebelumnya, saat aku berumur dua tahun. Aku selalu terkesiap pada jutaan titik didalamnya. Entah kenapa seolah-olah aku dapat melihat dengan jelas titik-titik itu. Dan semenjak saat itu, aku selalu menggunakan garis untuk membaca diriku. Mencari-cari polanya yang merefleksikan keadaan jiwaku. Dan saat ini, aku telah menggambar seratus delapan puluh enam hexagonal dalam tiga jam…..
Aku sedang jatuh cinta…. Sangat indah…. Aku jatuh cinta padanya.. aku jatuh cinta padanya….ya, aku benar benar jatuh cinta…aku tak mungkin salah membaca hatiku sendiri..
Delapan belas jam yang lalu, dia…… orang yang aku cintai itu… mengungkapkan isi hatinya padaku… dia juga mencintaiku! Lihatlah… betapa sempurnanya Tuhan menciptakan dunia! Aku sedang jatuh cinta dan orang itu juga mencintaiku…. Sempurna!
Sempurna…..sempurna… sangat sempurna jika kisahku berhenti di satu titik. Berhenti seperti ini saja. Namun ternyata alam mengarahkanku pada hal yang lebih komples… aku berhadapan dengan sebuah hexagonal…. Sebuah kisah yang sulit kubedah dan kuprediksikan dengan komposisi alur manapun! Abu-abu! Absurd!!!!!
Aku bertemu dengannya… laki laki indah itu… empat puluh tujuh hari yang lalu di sebuah pesta pernikahan temanku. Aku datang bersama tunanganku… dia..datang berempat, dengan kekasihnya..dan dengan fin, teman tunanganku yang juga dengan pasangannya.. entah bagaimana awalnya kami berenam bisa terlibat pembicaraan menarik yang membuat kami bertahan cukup lama di meja itu.
Jantungku seakan berhenti berdetak ketika pertama kali melihatnya… bertattoo.. bertindik di sebelah kiri… berkulit cokelat.. bermata tajam dan lembut sekaligus.. persis seperti gambaran laki-laki ideal masa kanak-kanakku.. dan jantungku benar-benar ingin berhenti berdetak ketika mendengarnya berbicara… suara seraknya… ohhhh… dan aku yakin tergila gila padanya ketika menyimak apa yang ia bicarakan… pintar! Betapa sempurnanya Tuhan menciptakan suatu kesatuan bentuk dan isi dalam makhluk ini… aku yakin telah benar benar jatuh cinta padanya… sebuah rasa yang tak pernah kuprediksi akan hadir satu tahun menjelang pernikahanku….. akkhhhhh….
Sekali lagi, jika kisahku ini hanya berhenti di satu garis lurus… maka semuanya masih akan tetap indah… tetap sempurna. Karena pastinya aku akan lari meninggalkan tunanganku dan akan hidup bersama dengan laki-laki yang aku cintai dan mencintaiku.. kami hidup bahagia selama-lamanya… namun alam kembali mengarahkanku ke hal yang lebih kompleks…. Aku menghadapi sebuah hexagonal!!! Hexagonal yang entah nantinya akan menjadi sebuah jalan atau mungkin hanya cobaan bagiku… entahlah..

Jatuh cinta…. Aku merasakan hal seperti ini sepuluh tahun yang lalu.. sangat indah… saat itu aku mencintai arya, yang lima belas tahun usianya diatasku. Tak perlu kata kata… kami saling tergila-gila satu sama lain….. dengan kelabilan anak sma…… hahaha….. saat itu kami bahkan berjanji tak akan saling meninggalkan…karena kami sesungguhnya tau, kami tak mungkin bisa bersama…. Orang tuaku memisahkanku dan arya…dengan alasan yang tak masuk dalam akalku…. Perbedaan status sosial keluarga kami penyebabnya!! Klasik!!!
Kami hancur…. Arya keluar dari pekerjaannya.. luntang lantung tak karuan menahan sakit hati… dan bahkan ia baru menikah dua tahun yang lalu di usianya yang tiga puluh delapan tahun! Dan aku…. aku sangat hancur… aku bahkan tak bisa lagi merasakan apapun selain rasa nyeri… sakiiiit… sakit sekali… itu sebabnya aku menerima perjodohan dengan tunanganku saat ini setahun yang lalu.. karena aku fikir, dia adalah sosok sempurna yang harusnya dapat dengan mudah aku cintai… harusnya….namun hingga detik ini.. aku masih belum mampu mencintainya…
Dan kuulangi lagi..dan lagi… jika garis ini berhenti disini, segalanya masih mudah bagiku…namun garis ini tak juga berhenti atau bertemu ujung disini… semakin terpatah-patah. Semakin absurd….
aku jatuh cinta lagi…. Dan bila saja pantas, maka aku ingin berteriak dan melompat lompat kegirangan mengetauhi hatiku ternyata masih berfungsi ketika dia berdormansi selama sepuluh tahun… ya, dia benar-benar berdormansi… diam.. seperti mati.. namun ternyata mempersiapkan tunas baru yang akan tumbuh di tempat  dan waktu yang sempurna! Aku mencintainya… mencintai caranya menatap mataku…. Mencintai caranya menyalakan api rokoknya…. Mencintai senyumnya…. Mencintai suaranya… Mencintai ketidak mampuannya memainkan alat musik… Mencintai kesukaannya pada hewan yang kubenci…. Mencintai kesamaan kami…. Mencintai perbedaan umur kami…. Mencintai caranya bersandar di kursi. ..Mencintai kegugupannya saat mengajakku makan siang…. Mencintai kerapuhannya…. .dan tak sedikitpun rasa cintaku berkurang ketika dengan menunduk mengaku bahwa sesungguhnya dia adalah pasangan gay Fin…..semua yang ditunjukkannya..kekasihnya.. tunangan fin… semua hanyalah sandiwara mereka untuk dapat menghadapi dunia dengan normal…
Namun dia kini mencintaiku….dia pun tak pernah menyangka akan mencintai seorang perempuan… dia tak pernah berusaha ingin sembuh sebelumnya… dia sangat menikmati kehidupannya sebagai pasangan homoseksual di tengah kesuksesannya... dengan fin, sahabat tunanganku….
Fin… dua hari yang lalu tunanganku memberitahuku bahwa fin dirawat dirumah sakit. Kondisinya kritis. Dia meminum tujuh butir obat penenang dosis tinggi…sebuah keajaiban dia masih hidup…. Fin shock ketika tahu bahwa kekasihnya akan meninggalkannya untuk seorang wanita… untuk ku.. (menangis)
(mengambil ventolin dari tas dan menyemprotkannya dua kali ke tenggorokan.. lalu kembali menggambar hexagonal ke 187, dan menyalakan rokok) aku tak akan melakukan apapun… aku tak ingin merubah apapun… Setidaknya aku merasa sedikit lebih nyaman dalam hexagonalku. Merasakan cinta, kesedihan, dan tercurangi sekaligus. biarkan saja semua seperti ini dulu…..ya… biarkan saja dulu….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar